Kru TSM kls XI

Kru TSM kls XI
Pemberangkatan PSG kru TSM SMKN 3 Tanjung Selor Oleh Kepala Sekolah besrta dewan guru dan Pejabat DIKNAS BULUNGAN

Selasa, 22 Maret 2011

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI TEKNIK SEPEDA MOTOR


MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI
TEKNIK SEPEDA MOTOR


MELAKUKAN OVERHAUL ENGINE DAN  MENILAI KOMPONEN-KOMPONENNYA,
MEMERIKSA TOLERANSI SERTA MELAKUKAN PROSEDUR
PENGUJIAN YANG SESUAI
TSM. 021

















DAFTAR ISI



Daftar Isi.......................................................................................................... 1  

BAB I    PENGANTAR ........................................................................................ 3

1.1.       Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi ................................. 3
1.2.       Penjelasan Modul......................................................................... 3
1.3.       Pengakuan Kompetensi Terkini (RCC)............................................. 4
1.4.       Pengertian-pengertian Istilah........................................................ 5

BAB II   STANDAR KOMPETENSI......................................................................... 6

2.1.       Peta Paket Pelatihan ................................................................... 6
2.2.       Pengertian Unit Standar .............................................................. 6
2.3.       Unit Kompetensi yang Dipelajari ................................................... 6
2.3.1.      Judul Unit .................................................................... 7
2.3.2.      Kode Unit .................................................................... 7
2.3.3.      Deskripsi Unit .............................................................. 7
2.3.4.      Elemen Kompetensi ...................................................... 7
2.3.5.      Kriteria Unjuk Kerja ...................................................... 7
2.3.6.      Batasan Variabel ........................................................... 8
2.3.7.      Panduan Penilaian ........................................................ 12
2.3.8.      Kompetensi Kunci ......................................................... 13

BAB III  STRATEGI DAN METODE PELATIHAN ..................................................... 14

3.1.           Strategi Pelatihan ..................................................................... 14
3.2.           Metode Pelatihan ...................................................................... 14

BAB IV  MATERI UNIT KOMPETENSI ................................................................... 15
            4.1.      Melepas dan Memasang Mesin..................................................... 15
                        4.2.1. Melepas Mesin................................................................. 15
                        4.2.2. Memasang Kembali Mesin ke Rangka.................................. 16
            4.2.      Membongkar Mesin.................................................................... 17
                        4.2.1. Membelah Mesin.............................................................. 17
            4.3.      Pemeriksaan Komponen Engine................................................... 18
                        4.3.1. Poros Bubungan............................................................... 18
                        4.3.2. Silinder........................................................................... 19
                        4.3.3. Torak.............................................................................. 21
                        4.3.4. Pena Torak...................................................................... 21
                        4.3.5. Cincin Torak.................................................................... 22
                        4.3.6. Batang Penggerak............................................................ 23
                       
                        4.3.7. Poros Engkol................................................................... 23
                        4.3.8. Roda Gila........................................................................ 23
           
BAB V   SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI . 25

5.1.           Sumber Daya Manusia ............................................................... 25
5.2.           Sumber-sumber Perpustakaan .................................................... 25
5.3.           Alat Yang Dibutuhkan................................................................ 27

BAB I
PENGANTAR


1.1.      Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi

·        Apakah pelatihan berdasarkan kompetensi?
Pelatihan berdasarkan kompetensi adalah pelatihan yang memperhatikan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan di tempat kerja agar dapat melakukan pekerjaan dengan kompeten. Standar Kompetensi dijelaskan oleh Kriteria Unjuk Kerja.

·        Apakah artinya menjadi kompeten ditempat kerja?
Jika anda kompeten dalam pekerjaan tertentu, anda memiliki seluruh keterampilan, pengetahuan dan sikap yang perlu untuk ditampilkan secara efektif ditempat kerja, sesuai dengan standar yang telah disetujui.

1.2.      Penjelasan Modul

1.2.1.   Desain Modul

Modul ini didisain untuk dapat digunakan pada Pelatihan Klasikal dan Pelatihan Individual/mandiri :
·        Pelatihan klasikal adalah pelatihan yang disampaiakan oleh seorang pelatih.
·        Pelatihan individual/mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan oleh peserta dengan menambahkan unsur-unsur/sumber-sumber yang diperlukan dengan bantuan dari pelatih.

1.2.1.   Isi Modul

a.       Buku Informasi
Buku informasi ini adalah sumber pelatihan untuk pelatih maupun peserta pelatihan.

b.       Buku Kerja
Buku kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap pertanyaan dan kegiatan praktik baik dalam Pelatihan Klasikal maupun Pelatihan Individual / mandiri.
Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi :
Kegiatan-kegiatan yang akan membantu peserta pelatihan untuk mempelajari dan memahami informasi.
·        Kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor pencapaian keterampilan peserta pelatihan.
·        Kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan dalam melaksanakan praktik kerja.


c.       Buku Penilaian
Buku penilaian ini digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban dan tanggapan peserta pelatihan pada Buku Kerja dan berisi :
·        Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai pernyataan keterampilan.
·        Metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian keterampilan peserta pelatihan.
·        Sumber-sumber yang digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencapai keterampilan.
·        Semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada Buku Kerja.
·        Petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan praktik.
·        Catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan.

1.2.1.   Pelaksanaan Modul

Pada pelatihan klasikal, pelatih akan :
·        Menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta pelatihan sebagai sumber pelatihan.
·        Menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta pelatihan.
·        Menggunakan Buku Informasi  sebagai sumber utama dalam penyelenggaraan pelatihan.
·        Memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban / tanggapan dan menuliskan hasil tugas praktiknya pada Buku Kerja.

Pada Pelatihan individual / mandiri, peserta pelatihan akan :
·        Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama pelatihan.
·        Menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada buku Kerja.
·        Memberikan jawaban pada Buku Kerja.
·        Mengisikan hasil tugas praktik pada Buku Kerja.
·        Memiliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh pelatih.


1.3.      Pengakuan Kompetensi Terkini (RCC)

·        Apakah Pengakuan Kompetensi Terkini (Recognition of Current Competency).
Jika anda telah memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk elemen unit kompetensi tertentu, anda dapat mengajukan pengakuan kompetensi terkini (RCC). Berarti anda tidak akan dipersyaratkan untuk belajar kembali.

·         Anda mungkin sudah memiliki pengetahuan dan keterampilan, karena anda telah :
  1. Bekerja dalam suatu pekerjaan yang memerlukan suatu pengetahuan dan keterampilan yang sama atau
  2. Berpartisipasi dalam pelatihan yang mempelajari kompetensi yang sama atau
  3. Mempunyai pengalaman lainnya yang mengajarkan pengetahuan dan keterampilan yang sama.

1.4.      Pengertian-pengertian Istilah

Profesi
Profesi adalah suatu bidang pekerjaan yang menuntut sikap, pengetahuan serta keterampilan/keahlian kerja tertentu yang diperoleh dari proses pendidikan, pelatihan serta pengalaman kerja atau penguasaan sekumpulan kompetensi tertentu yang dituntut oleh suatu pekerjaan/jabatan.

Standardisasi
Standardisasi adalah proses merumuskan, menetapkan serta menerapkan suatu standar tertentu.

Penilaian / Uji Kompetensi
Penilaian atau Uji Kompetensi adalah proses pengumpulan bukti melalui perencanaan, pelaksanaan dan peninjauan ulang (review) penilaian serta keputusan mengenai apakah kompetensi sudah tercapai dengan membandingkan bukti-bukti yang dikumpulkan terhadap standar yang dipersyaratkan.

Pelatihan
Pelatihan adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai suatu kompetensi tertentu dimana materi, metode dan fasilitas pelatihan serta lingkungan belajar yang ada terfokus kepada pencapaian unjuk kerja pada kompetensi yang dipelajari.

Kompetensi
Kompetensi adalah kemampuan seseorang untuk menunjukkan aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan serta penerapan dari ketiga aspek tersebut ditempat kerja untuk mwncapai unjuk kerja yang ditetapkan.

Standar Kompetensi
Standar kompetensi adalah standar yang ditampilkan dalam istilah-istilah hasil serta memiliki format standar yang terdiri dari judul unit, deskripsi unit, elemen kompetensi, kriteria unjuk kerja, ruang lingkup serta pedoman bukti.

Sertifikat Kompetensi
Adalah pengakuan tertulis atas penguasaan suatu kompetensi tertentu kepada seseorang yang dinyatakan kompeten yang diberikan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi.

Sertifikasi Kompetensi
Adalah proses penerbitan sertifikat kompetensi melalui proses penilaian / uji kompetensi.





BAB II
STANDAR KOMPETENSI


2.1.     
Bidang yang digunakan pada Pedoman Belajar ini

Melakukan Overhaul Engine dan komponennya
 
Standar
Kompetensi
Terkini


Teknik Sepeda Motor
 021.00

 
Peta Paket Pelatihan









2.2.      Pengertian Unit Standar

Apakah Standar Kompetensi?
Setiap Standar Kompetensi menentukan :
a.      Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mencapai kompetensi.
b.     Standar yang diperlukan untuk mendemonstrasikan kompetensi.
c.      Kondisi dimana kompetensi dicapai.

Apa yang akan Anda pelajari dari Unit Kompetensi ini?
Anda akan mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan dipersyaratkan untuk “Menerapkan prosedur-prosedur mutu”.

Berapa lama Unit Kompetensi ini dapat diselesaikan?
Pada sistem pelatihan berdasarkan kompetensi, fokusnya ada pada pencapaian kompetensi, bukan pada lamanya waktu. Peserta yang berbeda mungkin membutuhkan waktu yang berbeda pula untuk menjadi kompeten dalam keterampilan tertentu.

Berapa banyak/kesempatan yang Anda miliki untuk mencapai kompetensi?
Jika Anda belum mencapai kompetensi pada usaha/kesempatan pertama, Pelatih Anda akan mengatur rencana pelatihan dengan Anda. Rencana ini akan memberikan Anda kesempatan kembali untuk meningkatkan level kompetensi Anda sesuai dengan level yang diperlukan.
Jumlah maksimum usaha/kesempatan yang disarankan adalah 3 (tiga) kali.

2.3.      Unit Kompetensi yang Dipelajari

Dalam sistem pelatihan, Standar Kompetensi diharapkan menjadi panduan bagi peserta pelatihan atau siswa untuk dapat :
·         mengidentifikasikan apa yang harus dikerjakan peserta pelatihan.
·         mengidentifikasikan apa yang telah dikerjakan peserta pelatihan.
·         memeriksa kemajuan peserta pelatihan.
·         menyakinkan bahwa semua elemen (sub-kompetensi) dan criteria unjuk kerja telah dimasukkan dalam pelatihan dan penilaian.

2.3.1.         Judul Unit
Melakukan overhaul Engine berikut komponennya

2.3.2.         Kode Unit
OTO.SM02.008.01

2.3.3.         Deskripsi Unit
Unit ini mengidentifikasi kompetensi yang dibutuhkan untuk memperbaiki dan melakukan overhaul sistem pendingin berikut komponen-komponennya untuk sepeda motor 2 langkah dan 4 langkah hingga ukuran 250 cc.

2.3.4.         Elemen Kompetensi
Tugas-tugas yang harus dilakukan untuk mencapai suatu keterampilan.

2.3.5.         Kriteria Unjuk Kerja

Kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan untuk menunjukkan keterampilan pada setiap elemen

ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
01   Melakukan overhaul engine dan / atau komponen-komponen-nya
1.1.    Overhaul engine berikut komponen-komponennya dilakukan tanpa menyebabkan kerusakan terhadap komponen atau sistem lainnya.
1.2.    Informasi yang benar diakses dari spesifikasi pabrik dan dipahami.
1.3.    Penyetelan dan penggantian engine berikut komponen-komponennya dilakukan sesuai dengan spesifikasi dan toleransi pabrik.
1.4.    Seluruh kegiatan overhaul dilakukan berdasarkan SOP (Standard Operation Procedures), peraturan K3L (Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan), dan prosedur/kebijakan perusahaan.
02  Memeriksa/mengukur/ menguji blok engine dan bagiannya sesuai dengan prosedur perbaikan yang di tentukan
2.1      Pemeriksaan/pengukuran/pengujian dilakukan tanpa menyebabkan kerusakan terhadap komponen atau sistem lainnya.
2.2      Informasi yang benar diakses dari spesifikasi pabrik dan dipahami.
2.3      Blok engine dan bagiannya diukur berdasarkan spesifikasi pabrik dan dipahami.
2.4      Kebutuhan perbaikan diidentifikasikan dan dilaporkan berdasarkan kebijakan dan prosedur perusahaan.
2.5      Data yang tepat dilengkapi sesuai dengan hasil pemeriksaan/ pengukuran/pengujian.
2.6      Seluruh kegiatan pemeriksaan/pengukuran/ pengujian dilakukan berdasarkan SOP (Standard Operation Procedures), peraturan K3L (Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan), dan prosedur/kebijakan perusahaan.

03   Menggunakan metode yang tepat untuk memeriksa toleransi
3.1.    Toleransi/kelonggaran diperiksa tanpa menyebabkan kerusakan terhadap komponen atau sistem lainnya.
3.2.    Elemen kompetensi ini dilakukan dengan menggunakan prosedur dan peralatan industri yang ditetapkan.
3.3.    Toleransi yang tepat diperoleh dengan menggunakan spesifikasi kendaraan/komponen perusahaan yang sesuai.
3.4.    Tugas-tugas dilakukan untuk memenuhi panduan industri yang ditetapkan.
3.5.    Seluruh kegiatan pemeriksaan dilakukan berdasarkan SOP (Standard Operation Procedures), peraturan K3L (Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan), dan prosedur/kebijakan perusahaan.
04   Melakukan pengujian dan prosedur penyetel an yang sesuai
4.1.   Pengujian dan penyetelan dilakukan tanpa menyebabkan kerusakan terhadap komponen atau sistem lainnya.
4.2.   Pengujian dan penyetelan yang sesuai dilakukan dengan menggunakan prosedur dan peralatan industri yang ditetapkan.
4.3.   Pengujian dan penyetelan dilakukan untuk memenuhi spesifikasi perusahaan dan panduan industri yang ditetapkan.
4.4.   Seluruh kegiatan pengujian dan penyetelan dilakukan berdasarkan SOP (Standard Operation Procedures), peraturan K3L (Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan), dan prosedur/kebijakan perusahaan.
05   Merakit blok engine dan kelengkapannya serta memasang kepala silinder
5.1.   Blok engine dan kepala silinder serta kelengkapannya dipasang tanpa menyebabkan kerusakan terhadap komponen atau sistem lainnya.
5.2.   Perakitan dan pemasangan dilakukan dengan menggunakan prosedur dan peralatan industri yang ditetapkan.
5.3.   Perakitan dilakukan sesuai dengan spesifikasi perusahaan dan panduan industri yang ditetapkan.
5.4.   Seluruh kegiatan perakitan dilakukan berdasarkan SOP (Standard Operation Procedures), peraturan K3L (Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan), dan prosedur/kebijakan perusahaan.

2.3.6. BATASAN VARIABEL

1.           Batasan konteks:
          Standar kompetensi ini digunakan untuk:

1.1                   Engine berikut komponen-komponennya untuk sepeda motor hingga ukuran 250 cc.

1.2                   Jasa pelayanan pemeriksaan dan perbaikan bidang perbengkelan.


2.           Sumber informasi/dokumen dapat termasuk:
2.1         Spesifikasi pabrik untuk kendaraan.
2.2         Spesifikasi pabrik untuk produk/komponen.
2.3         SOP (Standard Operation Procedures) perusahaan.
2.4         Kode area tempat kerja.
2.5         Undang-undang pemerintah.

3.           Pelaksanaan K3L harus memenuhi:
3.1         Undang-undang tentang K3L (Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan)
3.2         Penghargaan di bidang industri.

4.           Peralatan-peralatan dapat termasuk:
4.1         Peralatan tangan/hand tools, peralatan tenaga/power tools, peralatan khusus/special tools, peralatan ukur, dan peralatan pengukur tegangan.
4.2         Oli mesin, pelumasan pada bagian yang bergerak, suku cadang pengganti, sil/penyekat, dan penyekat/gasket.
4.3         Peralatan uji keretakan dan peralatan uji tekanan.

5.           Kegiatan harus dilakukan pada kondisi kerja normal dan harus meliputi:
5.1         Prosedur pemeriksaan toleransi/kelonggaran.
5.2         Prosedur pembongkaran dan perakitan kembali.
5.3         Prosedur pengukuran tegangan.
5.4         Pemeriksaan secara visual.
5.5         Penggunaan peralatan/perlengkapan.
5.6         Pengukuran terhadap spesifikasi, inspeksi visual, membandingkan dengan yang baru, dan membandingkan dengan spesifikasi.

6.           Persyaratan khusus:
          Berbagai komponen engine (termasuk poros engkol/crankshaft, poros kam/camshaft, blok silinder, poros penghubung/idler, piston, batang piston/ connecting rod, bantalan, cincin piston, roda gigi, rantai, timing belt, puli, dan pompa oli).

7.           Variabel-variabel lain dapat termasuk:
          Sistem tambahan (seperti sistem pendinginan, sistem bahan bakar, dan sistem pembuangan).


2.3.7. PANDUAN PENILAIAN

1.            Pengetahuan dan keterampilan dasar dapat dinilai melalui pekerjaan dan tidak melalui pekerjaan.

2.            Penilaian keterampilan dapat dilakukan setelah periode pelatihan yang diawasi dan pengalaman melakukan sendiri pada tipe yang sama. Jika kondisi tempat kerja tidak memungkinkan, maka penilaian dapat dilakukan melalui simulasi.

3.            Hasil yang telah ditentukan harus dapat tercapai tanpa pengawasan langsung.

4.            Kompetensi harus dinilai sesuai dengan konteks kualifikasi yang sedang diperhatikan.


5.           Aspek-aspek penting :
     Kompetensi penting diamati secara menyeluruh agar mampu menerapkan kompetensi pada keadaan yang berubah-ubah dan merespon situasi yang berbeda pada beberapa aspek-aspek berikut:
5.1         Pengukuran dan pemeriksaan sesuai dengan spesifikasi perusahaan.
5.2         Prosedur perakitan blok engine dan bagian-bagiannya.
5.3         Prosedur perakitan dan pengujian.
5.4         Penilaian unit ini setelah kompetensi pada unit OTO.SM01.006.01 diperagakan.

6.           Pengetahuan dasar :
6.1         Persyaratan keselamatan diri.
6.2         Persyaratan keamanan perlengkapan kerja.
6.3         Konstruksi dan pengoperasian dari blok engine dan kelengkapannya yang sesuai dengan penggunaannya.
6.4         Prosedur overhaul engine.
6.5         Prosedur pengukuran, penyetelan, dan pengujian
6.6         Prosedur pengencangan/penegangan.
6.7         Informasi teknik yang sesuai.
6.8         Kebijakan perusahaan yang sesuai.
6.9         Teknik penanganan manual.
6.10      Prinsip kerja engine.

7.           Penilaian praktek:
7.1         Mengakses, memahami, dan menerapkan informasi teknik.
7.2         Memeriksa/menyetel toleransi.
7.3         Menggunakan peralatan pengukuran.
7.4         Menggunakan teknik penanganan manual.
7.5         Menyimpan/memelihara catatan/data pelanggan/perusahaan.
7.6         Menguji & menyetel engine sesuai persyaratan teknik & undang-undang.
7.7         Mengukur ketegangan berbagai komponen.
7.8         Memasang/memperbaiki engine/komponen.
7.9         Mengukur dan menguji komponen engine.
7.10      Menggunakan prosedur pembongkaran.
7.11      Menggunakan prosedur pengujian.
7.12      Menggunakan peralatan dan perlengkapan yang sesuai.
7.13      Memeriksa dan membandingkan berbagai komponen untuk spesifikasi terbaru.
7.14      Memutuskan tindakan tepat untuk perbaikan yang diperlukan.








2.3.8. KOMPETENSI KUNCI :

NO
KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI

TINGKAT

1.
Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi
2
2.
Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi
1
3.
Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas
2
4.
Bekerja dengan orang lain dan kelompok
1
5
Menggunakan ide dan teknik matematika
1
6
Memecahkan masalah
1
7
Menggunakan teknologi
2




































BAB III
STRATEGI DAN METODE PELATIHAN


3.1.      Strategi Pelatihan        

Belajar dalam suatu sistem Berdasarkan Kompetensi berbeda dengan yang sedang “diajarkan” di kelas oleh Pelatih. Pada sistem ini Anda akan bertanggung jawab terhadap belajar Anda sendiri, artinya bahwa Anda perlu merencanakan belajar Anda dengan Pelatih dan kemudian melaksanakannya dengan tekun sesuai dengan rencana yang telah dibuat.

Persiapan/perencanaan
a.    Membaca bahan/materi yang telah diidentifikasi dalam setiap tahap belajar dengan tujuan mendapatkan tinjauan umum mengenai isi proses belajar Anda.
b.    Membuat catatan terhadap apa yang telah dibaca.
c.    Memikirkan bagaimana pengetahuan baru yang diperoleh berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah anda miliki.
d.    Merencanakan aplikasi praktik pengetahuan dan keterampilan Anda.

Permulaan dari proses pembelajaran
a.    Mencoba mengerjakan seluruh pertanyaan dan tugas praktik yang terdapat pada tahap belajar.
b.    Merevisi dan meninjau materi belajar agar dapat menggabungkan pengetahuan Anda.

Pengamatan terhadap tugas praktik
a.    Mengamati keterampilan praktik yang didemonstrasikan oleh Pelatih atau orang yang telah berpengalaman lainnya.
b.    Mengajukan pertanyaan kepada Pelatih tentang konsep sulit yang Anda temukan.

Implementasi
a.    Menerapkan pelatihan kerja yang aman.
b.    Mengamati indicator kemajuan personal melalui kegiatan praktik.
c.    Mempraktikkan keterampilan baru yang telah Anda peroleh.

Penilaian
Melaksanakan tugas penilaian untuk penyelesaian belajar Anda.

3.2.          Metode Pelatihan      

Terdapat tiga prinsip metode belajar yang dapat digunakan. Dalam beberapa kasus, kombinasi metode belajar mungkin dapat digunakan.



Belajar secara mandiri
Belajar secara mandiri membolehkan Anda untuk belajar secara individual, sesuai dengan kecepatan belajarnya masing-masing. Meskipun proses belajar dilaksanakan secara bebas, Anda disarankan untuk menemui Pelatih setiap saat untuk mengkonfirmasikan kemajuan dan mengatasi kesulitan belajar.

Belajar Berkelompok
Belajar berkelompok memungkinkan peserta untuk dating bersama secara teratur dan berpartisipasi dalam sesi belajar berkelompok. Walaupun proses belajar memiliki prinsip sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing, sesi kelompok memberikan interaksi antar peserta, Pelatih dan pakar/ahli dari tempat kerja.

Belajar terstruktur
Belajar terstruktur meliputi sesi pertemuan kelas secara formal yang dilaksanakan oleh Pelatih atau ahli lainnya. Sesi belajar ini umumnya mencakup topic tertentu.





BAB IV
MATERI UNIT KOMPETENSI

Unit ini mengidentifikasi kompetensi yang dibutuhkan untuk memperbaiki dan melakukan overhaul sistem pendingin berikut komponen-komponennya untuk sepeda motor 2 langkah dan 4 langkah hingga ukuran 250 cc.

4.1. Overhaul Engine

4.1.1. Melepas Mesin
Sebelum mesin diturunkan dari rangka, bersihkan terlebih dahulu dengan air panas. Cara menurunkan mesin diterangkan dalam urutan langkah sebagai berikut:
  1. Topanglah sepeda motor dengan penopang tengah. Buka tutup pembuangan oli (1) keluarkan semua oli transmisi.
  1. Buka tempat duduk dan lepaskan hubungan kabel batere.
  1. Buka leg shield dan tutup rangka kiri dan kanan.
  2. Lepaskan penyangga kaki
  3. Lepaskan knalpot dengan melepas baut klamnya dan baut pemegangnya.

  1. Lepaskan tutup gear depan
  1. Lepaskan tutup rantai dengan melepas sekrup (I) dan baut (2).

  1. Melepaskan gear depan dengan melepas circlip (snap ring)
  2. Melepaskan sambungan kabel-kabel dan selang-selang.
    • Lepaskan Sambungan kabel magnet (1)
    • Sambungan kabel indikator pemindah gigi (2)
    • Sambungan kabel massa (3)
    • Cabut selang udara mesin (4)
    • Cabut selang Udara (
    • Cabut tutup busi (6)
    • Cabut sambungan kabel motor starter (7)
    • Cabut selang bahan bakar (8)
    • Cabut selamg vakum bahan bakar (9) dan pipa pemasukan
  3. Melepaskan karburator berikut saluran pemasukannya dengan melepas baut pengikat saluran pemasukan (10) dan sekrup klam karburator
  4. Melepaskan baut pemegang mesin dan keluarkan mesinnya.

4.1.2. Memasang Mesin Kembali ke Rangka

Memasang mesin kembali adalah kebalikan melepasnya.
  1. Pasang baut-baut pengikat mesin dan kencangkan mur sesuai petunjuk pengencangan.  Mur pengikat mesin : 55 Nm
  2. Pasang rantai penggerak
  3. Kencangkan baut-baut klam pipa saluran pembuang dan baut-baut pengikat knalpot sesuai batas pengencangannya.
Setelah memasang mesin stellah yang perlu seperti berikut:
    • Kabel gas
    • Rantai penggerak
    • Pedal rem belakang
    • Putaran stationer
  1. Setelah membongkar mesin, isi dengan oli mesin. Periksa mesin dengan menghidupkan beberapa saat dengan putaran stationer. lebih satu menit matikan mesin, periksa tinggi permukaan oli d bawahi garis ”L” sampai pada garis “F”.

4.2. MEMBONGKAR MESIN

4.2.1. Membelah Mesin
Langkah-langkah berikut adalah cara membelah mesin.
  1. Lepaskan tuas pemindah gigi dan tuas kick starter.
  2. Lepaskan pipa oli setelah melepas penutup magnet.
  3. Lepaskan tutup gigi sprocket cam.
  4. Setelah melepas baut penahan pegas (1) dan lepas penyetel tegangan rantai cam dengan melepas baut-baut pengikat (2).
  5. Lepas baut-baut gigi sprocket cam dan lepas gigi camnya. Harus diingat bilamana melepas camshaft posisi piston harus pada TMA saat langkah kompressi.
  6. Kendorkan dan lepas mur-mur dan baut—baut cylinder head.
  7. Lepas cylinder head.
  8. Lepas pengarah rantai. 0-ring dan gasket.
  9. Kendorkan mur silinder dan lepas silinder.
  10. Letakkan lap bersih pada lubang dudukan silinder untuk mencegah benda masuk ke dalam crankcase kemudian lepas circlip pin piston dengan tang lancip.
  11. Lepas pin piston dan piston.
  12. Lepas baut saringan oil mesin.
  13. Longgarkan mur dengan menggunakan alat khusus (conrod stoper).
  14. Lepas rangkaian kopling pertama dan gear primary drive.
  15. Lepas pendorong kopling (clutch push  piece).
  16. Lepas circlip sleeve hub kopling dengan menggunakan alat khusus ( snap ring pliers)
  17. Lepas pompa oil.
  18. Lepas saringan oli.
  19. Lepas drive gear pompa oil.
  20. Lepaskan baut penahan cam pemindah (I).
  21. Lepaskan baut pin cam pemindah (2).
  22. Lepaskan pelat penahan cam pemindah_ pengarah pin.
  23. Lepaskan pemindah dan pin-pin.
  24. Lepaskan as pemindah gear.
  25. Lepas penahan cam pemindah.
  26. Lepas motor starter dan tutup magnet.
  27. Kendorkan mur magnet dengan menggunakan alat khusus (rotor holder)
  28. Lepas magnet dengan menggunakan alat khusus (motor remover)
  29. Kendorkan sekrup dan lepaskan pelat kopling starter.
  30. Lepas gear penggerak starter.
  31. Lepas gear penghubung starter dengan melepas circlip.
  32. Dan washer. Alat : Snap ring pliers.
  33. Lepaskan switch gear shift.
  34. Lepaskan rantai camshaft drive.
  35. Lepas pin gear shift dan pegas
  36. Kendorkan sekrup-sekrup crankcase/bak mesin.
  37. Pisahkan crankcase kiri dan kanan dengan menggunakan alat khusus (Crank shaft Separator).
  38. Lepaskan as kick starter dengan cara memutarnva.
  39. Lepaskan as garpu pemindah gigi. garpu pemindah gigi dan cam pemindah.
  40. Lepas penahan oil (1)
  41. Lepaskan rangkaian transmisi.
  42. Lepas crankshaft dengan rnenggunakan palu plastik.
  43. Lepaskan oil seal dan bearing dengan menggunakan alat khusus:Bearing installer, bearing puller dan sliding shaft


4.3. PEMERIKSAAN KOMPONEN ENGINE

4.3.1. POROS BUBUNGAN /CAM SHAFT.

a. Pemeriksaan saluran olinya dan dudukan cam shaft.
Periksalah dari kerusakan bila terjadi  goresan atau kerusakan pada permukaan bantalan. Ukur diameter luar bantalan dan tinggi cam. Gantilah cam shaft jika hasil pengukurannya di bawah batas servis yang diijinkan. Check putaran cam shaft dengan menggunakan dial indicator. Letakan kedua ujung cam shaft di atas V.bbok.
Gambar 4.1 Mengukur putaran cam shaft

b. Pemeriksaan cam shaft bearing
Check apakah bagian dalam bearing memegang cam shaft dengan kuat tanpa ada kebonggaran putaran sisi sebebah luar (outer rose) dan check apakah bearing berputar dengan lancar dan suaranya halus.

Gambar 4.2 Pemeriksaan camshaft bearing


c. Pemeriksaan rocker arm dan shaft.
Periksa permukaan luncur (sliding surface) rocker arm dari kerusakan dan goresan dimana terjadi kontak dngan cam shaft atau dari hambatan pada lubang oli. Ukur diameter daiam dari tiap rocker arm. Ukur diameter luar dari tiap poros rocker arm. Periksa poros dari aus dan kerusakan dan hitung clearence antara rocker arm dan porosnya. Jika hasil pengukurannya telah melampaui batas servis maka rocker arm atau porosnya harus diganti.

4.3.2. SILINDER (CYLINDER).

a. Periksalah permukaan silinder.
Lepaskan silinder (lihat petunuk model). Dengan hati-hati lepaskan material gasket yang menempel pada bagian-bagian permukaannya. Jangan sampai merusak permukaan atas. Check silinder dan kelengkungan dengan menempatkcin straight egde dan feeller gauge secara bersilangan. Gantilah silinder jika hasil pengukuran telah melampaui batas servis.












Gambar 4.3 Pemeriksaan dengan feeler gauge

Adanya kelonggaran antara cylinder dan cylinder head akibat kerusakan atau kelengkungan akan mengakibatkan kebocoran compressi don performa mesin akan menurun.(Gambar 4.9)










Gambar 4.4 Adanya kelonggaran antara silinder dengan kepala silinder

b. Periksalah dinding silinder.
o   Periksa dinding silinder dan keausan dan cacat (baret).
o   Amati di daerah sekitar TDC (Top Dead Center) dengan hati-hati.
o   Daerah inil kemungkinan lebih cepat aus, Karena disamping terkena panas, juga menjadi
o   pergerakan ring paling akhir.
o   Ukurlah dan catat diameter dalam silinder di 3 tempat yang berbeda (bawah, tengah dan atas) dengan menggunakan cylinder gauge. Tentukan hasil pembacaan maximum untuk menentukan keausan dinding silinder.











Gambar 4.5 Pemeriksaan dinding silinder

Hal lain yang harus diperhatikan :
• Hati-hati jangan sampai merusak permukaan silinder pada saat menggunakan obeng untuk membuka silinder. Jangan memukul terlalu keras selama membongkar sekalipun dengan palu plastik. Tujuannya untuk menghindari kemungkinan rusaknya sirip-sirip pada silinder.
• Hati-hati agar tidak merusak pendingin silinder dan pistonnya.
• Untuk mesin dengan banyak silinder, simpanlah piston, pin piston dan ring piston secara berkelompok sesuai dengan silindernya agar tidak tertukar dan
mempermudah pemasangan kembali.

4.3.3. TORAK (PISTON).
- Ukur diameter dalam lubang pin pada piston, dalam arah sumbu X dan Y.










Gambar 4.6 Pemeriksaan diameter dalam lubang

- Ukur Diameter luar torak poda jarak 10 mm dan bagian bawah torak.
- Bandingkan pengukuran ini terhadap batas servis dan gunakan untuk menghitung kelonggaran antara torak dan silinder.










Gambar 4.7 Pengukuran diameter luar torak

4.3.4. PENA TORAK (PIN PISTON).
o   Ukur diameter luar pin piston pada tiga titik pengukkuran.
o   Hitung kelonggaran antara pin piston dengan diameter dudukan pin piston.










Gambar 4.8 Pengukuran Pin torak




4.3.5. CINCIN TORAK (PISTON RING).
l
Periksalah komponen-komponen Piston dan Ring piston.
- Ukur Ring Piston pada alurnya pastikan ring tidak boleh terjepit, gunakan Voeer untuk hasil pengukuran yang tepat.









Gambar 4.9 Pemeriksaan ring piston

-          Ukur keausan Ring piston, dengan cara seperti dalam gambar 4.19











Gambar 4.10 Pengukuran keausan ring piston


4.3.6. BATANG PENGGERAK (CONNECTING ROD).

a. PADAMESIN2TAK.
Lakukan pemeriksaan dengan cara memasukan needle bearing pada lubang kepala kecil, kemudian gerakan ke atas dan ke bawah.
b. PADAMESIN4TAK.
Gunakan Dial Gauge soot memeriksa kondisi keausan lubang kepala kecil.




















Gambar 4.11 Pemeriksaan Conrod

4.3.7. POROS ENGKOL(CRANKSHAFT/KRUK AS).

Periksa Crank Shaft pada bagian-bagian:
  1. Jarak antara Crank Shaft dengan Big End Connecting Rod, dengan menggunakan Feeler (Gambar 4.21)
2. Periksa putaran Connecting Rod Big End dengan menggunakan Dial Indicator.
3. Periksa jarak antara Connecting Rod Big End dengan Crank pin.
4. Periksa putaran poros bagian kiri dan kanan, pastikan bahwa hasil ukuran keduanya harus sama.Gunakan Dial Indicator dengan bantuan besi V-Blok dan Magnetik stand.












Gambar 4.12 Pemeriksaan dengan feeler gauge


4.3.8. RODA GILA (FLY-WHEEL).
Setelah berakhirnya langkah kerja, poros engkol harus tetap berputar untuk menjamin agar torak dapat mencapai Iangkah-langkah berikutnya.Dapat berputarnya poros engkol secara terus menerus itu, adalah akibat adanya tenaga gerak (energi kinetis) yang disimpan pada roda gilanya, sebagai kelebihan pada saat langkah kerja.Roda gila mi dalam pembuatannya harus dibalansir dengan teliti agar putaran mesin rota betul, tanpa getaran-getaran.Pada mesin sepeda motor, umumnya roda gila berfungsi juga sebagai rotor generator atau magnit.









Gambar 4.13 Roda gila

































BAB V
SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN
UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI

5.1.      Sumber Daya Manusia

Pelatih
Pelatih Anda dipilih karena dia telah berpengalaman. Peran Pelatih adalah untuk :
a.      Membantu Anda untuk merencanakan proses belajar.
b.     Membimbing Anda melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam tahap belajar.
c.      Membantu Anda untuk memahami konsep dan praktik baru dan untuk menjawab pertanyaan Anda mengenai proses belajar Anda.
d.     Membantu anda untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain yang Anda perlukan untuk belajar Anda.
e.      Mengorganisir kegiatan belajar kelompok jika diperlukan.
f.       Merencanakan seorang ahli dari tempat kerja untuk membantu jika diperlukan.

Penilai
Penilai Anda melaksanakan program pelatihan terstruktur untuk penilaian di tempat kerja. Penilai akan :
  1. Melaksanakan penilaian apabila Anda telah siap dan merencanakan proses belajar dan penilaian selanjutnya dengan Anda.
  2. Menjelaskan kepada Anda mengenai bagian yang perlu untuk diperbaiki dan merundingkan rencana pelatihan selanjutnya dengan Anda.
  3. Mencatat pencapaian / perolehan Anda.

Teman kerja/sesama peserta pelatihan
Teman kerja Anda/sesama peserta pelatihan juga merupakan sumber dukungan dan bantuan. Anda juga dapat mendiskusikan proses belajar dengan mereka. Pendekatan ini akan menjadi suatu yang berharga dalam membangun semangat tim dalam lingkungan belajar/kerja Anda dan dapat meningkatkan pengalaman belajar Anda.


5.2.          Sumber-sumber Perpustakaan     

Pengertian sumber-sumber adalah material yang menjadi pendukung proses pembelajaran ketika peserta pelatihan sedang menggunakan Pedoman Belajar ini.

Sumber-sumber tersebut dapat meliputi :
1.        Buku referensi (text book)/ buku manual servis
2.        Lembar kerja
3.        Diagram-diagram, gambar
4.        Contoli tugas kerja
5.        Rekaman dalam bentuk kaset, video, film dan lain-lain.

Ada beberapa sumber yang disebutkan dalam pedoman belajar ini untuk membantu peserta pelatihan mencapai unjuk kerja yang tercakup pada suatu unit kompetensi.

Prinsip-prinsip dalam CBT mendorong kefleksibilitasan dari penggunaan sumber-sumber yang terbaik dalam suatu unit kompetensi tertentu, dengan mengijinkan peserta untuk menggunakan sumber-sumber alternative lain yang lebih baik atau jika ternyata sumber-sumber yang direkomendasikan dalam pedoman belajar ini tidak tersedia/tidak ada.


Sumber-sumber bacaan yang dapat digunakan :

Judul
Pengarang
Penerbit
Tahun terbit

Judul
Pengarang
Penerbit
Tahun terbit

Judul
Pengarang
Penerbit
Tahun terbit

Judul
Pengarang
Penerbit
Tahun terbit

Judul
Pengarang
Penerbit
Tahun terbit

Judul
Pengarang
Penerbit
Tahun terbit

Judul
Pengarang
Penerbit
Tahun terbit

:
:
:
:

:
:
:
:

:
:
:
:

:
:
:
:

:
:
:
:

:
:
:
:

:
:
:
:
Buku Pelatihan Mekanik Tingkat 1
Astra Honda Training Centre
Astra Honda Motor
-

Buku Pelatihan Mekanik Tingkat 2
Astra Honda Training Centre
Astra Honda Motor
-

Pedoman Pelatihan Teknis Sepeda Motor Tingkat Dasar
Divisi Servis Suzuki
PT Indomobil Suzuki Internasional
-

Pedoman Pelatihan Teknis Sepeda Motor Lanjutan
Divisi Servis Suzuki
PT Indomobil Suzuki Internasional
-

Teknik Sepeda Motor
Daryanto
Yrama Widya
2006

Servis dan Teknik Reparasi Sepeda Motor
M. Suratman
Pustaka Grafika
2003

Servis Sepeda Motor
Handoko Soesilo
Karya Utama
-


5.3. Alat  Yang Dibutuhkan


  1. Kunci Pas
  2. Kunci Ring
  3. Palu
  4. Obeng set
  5. Dial gauge
  6. Feeler Gauge
  7. Tang
  8. Kompresor
  9. Impact driver set
  10. Vernier Caliper
  11. Micrometer
  12. Snap ring pliers
  13. Hexagon wrench set
  14. Thickness Gauge
  15. V-Block set
  16. Dial Test Indicator
  17. Bensin
  18. Oli
  19. Seal
  20. Kain lap