Motor starter pada sepeda motor berfungsi sebagai pengganti kick starter, agar pengendara tidak perlu lagi menendangkan kakinya untuk menghidupkan mesin. Meski demikian, sepeda motor yang memiliki motor starter dilengkapi juga dengan kick starter. Pengendara diheri pilihan untuk menggunakan salah satunya pada waktu tertentu. Misalnya ketika motor starter ada kerusakan maka kick starter seketika bisa dipakai.
• Kelemahan pada battery akan mengakibatkan motor starter kurang cepat berfungsi, atau suplai arus listrik untuk sistim pengapian akan berkurang (untuk mesin dengan sistim pengapian battery).
• Apabila pada saat tombol starter ditekan, tetapi mesin tidak berputar, salah satu kemungkinan penyebab adalah terjadi kerusakan pada motor starter.
4.1 Konstruksi Dasar Motor Starter
Motor starter mengubah energi listrik dan batere menjadi tenaga putar seketika untuk memicu hidupnva mesin. Gambar 4.1 memperlihatkan konstruksi dasar motor starter. Komponen utamannya terdiri atas kumparan medan (field coil), jangkar (armature), dan komponen pemindah tenaga dari motor starter ke bagian mesin (poros engkol). Prinsip kerjanya adalah sehagai berikut:
Bagian-bagian yang termasuk sistem kelistrikan pada sepeda motor meliputi sistem starter (motor starter), sistem pengisian, sistem pengapian, atau listrik untuk instrumen. Sebagai sumber listrik utamanya ada yang menggunakan batere ada juga yang menggunakan pembangkit listrik AC yang disebut alternator
Gambar 4.1 Konstruksi dasar motor stater
Pada motor starter biasanya terdapat empat buah kumparan medan pole core yang masing-masing dengan jumlah lilitan yang dibuat banyak. Ini dimaksudkan untuk memperbesar medan magnet yang timbul. Demikian juga jumlah lilitan pada armature dibuat banyak (berbentuk gulungan ). Sehingga dapat dihasilkan tenaga putar cukup besar untuk memutarkan poros engkol. (Gambar 4.2. memperlihatkan konstruksi pembantu pemindah tenagan)
Gambar 4.2 Konstruksi pembantu pemindah tenaganya
Pada salah satu ujung armature terdapat gigi yang berfungsi memperkecil output putaran armature tetapi memperbesar momen putaran. Dalam memperbesar momen putar (tenaga putar) ini dibantu juga oleh adanya perbandingan gigi sprocket pada starter dan gigi sprocket pada poros engkol. Sehingga terjadi perbandingan reduksi sekitar 6 : 1 . Artinya j ika motor starter sudah berputar 6 kali maka poros engkol harus berputar 1 kali (gambar 4.2).
4.2 Pembongkaran/Pemeriksaan
1. Lepaskan 0-ring.
2. Lepaskan starter motor case bolts (baut-baut rumah starter motor) dan 0-ring.
Gambar 4.3 Pembongkaran Stater Motor
3. Lepaskan front cover, lock washers dan seal ring.
Gambar 4.4 Melepaskan front cover, lock washers dan seal ring
4. Lepaskan washers.
Gambar 4.5 Melepaskan washers
5. Lepaskan rear cover, shims dan seal ring.
6. Lepaskan armature dan motor use.
CATATAN:
Catat lokasi dan jumlah shim.
Gambar 4.6 Melepaskan rear cover, shims, seal ring dan armature
7. Periksa needle bearing (bantalan jarum) dan dust seal (sil debu) pada front cover terhadap keausan dan kerusakan.
Gambar 4.7 Pemeriksaan needle bearing dan dust seal
8. Periksa commutator bars (lempengan komutator) dan armature terhadap perubahan warna.
CATATAN:
Jangan memakai emery atau sand paper (kertas amplas) pada commutator.
Gambar 4.8 Pemeriksaan commutator bars
9. Periksa terhadap kontinuitas antara pasangan commutator bars.Harus ada kontinuitas.
10. Periksa terhadap kontinuitas antara masing-masing commutator bar dan armature shaft. Tidak boleh ada kontinuitas.
11. Periksa terhauap kontinuitas antara sikat yang diisolasi dan terminal kabel.Harus ada kontinuitas.
12. Periksa terhadap kontinuitas antara terminal kabel dan motor case.Tidak boleh ada kontinuitas.
13. Lepaskan berikutnya:mur, washers, shim-shim, 0-ring, brush holder assembly (susunan pemegang sikat)
14. Lepaskan brushes (sikat-sikat) dan brush holder. Ukur panjang brush. Batas servis: 3,5mm
4.3 Pemasangan motor stater
Gambar 4.9 Urutan Pemasangan Sistem stater
1. Pasang brushes (sikat-sikat) pada brush holder (pemegang sikat).
Gambar 4.10 Pemasangan brushes
2. Pasang brush holder assembly (susunan pemegang sikat) pada rear cover (tutup belakang) dengan mentepatkan tonjolan dan holder dngan alur pada rear cover.
3. Pasang 0-ring baru.
Gambar 4.11 Penempatan O-ring yang baru
4. Pasang shims, washers dan mur.
Gambar 4.12 Pemasangan shims, washers dan mur
5.Pasang armature pada motor case (rumah motor) sementara menahan armature dengan erat untuk menahan agar magnet dan case tidak menarik armature kepadanya.
PERHATIAN:
Coil (kumparan) dapat rusak atika magnet menarik armature terhadap case. Pasang jumlah washers yang sama pada lokasi yang 3am seperti telah dicatat sewaktu pembongkaran.
CATATAN:
Jumlah shims berbeda untuk masing-masing motor starter.
6. Pasang seal ring baru.
7. Pasang rear cover dengan mentepatkan brush holder tab (tonjolan pemegang sikat) dengan alur dan motor case (rumah motor).
Gambar 4.13 Pemasangan seal ring baru
8. Pasang lock washer pd front cover
Gambar 4.14 Pemasangan lock washer
9. Pasang shims dan sebuah seal ring baru. Pasang front cover.
Gambar 4.15 Pemasangan shims dan sebuah seal ring baru
10. Tepatkan garis-garis penunjuk pada front cover dan motor case.
11. Pasang 0-ring baru pada baut-baut motor case.
12. Pasang dan kencangkan baut-baut motor case.
Gambar 4.16 Pemasangan O ring baru pada baut motor case
13. Lapisi sebuah 0-ring baru dengan oil mesin bersih dan pasang pada alur starter motor.
14. Pasang starter motor pada left crankcase cover (tutup bak mesin kiri) dan pada crankcase (bak mesin).
15.Pasang ground cable/mounting bolts (kabel massa/baut pemasangan) dan kencangkan baut-baut dengan erat.
16. Pasang starter motor cable (kabel starter motor) dan terminal nut (mur terminal) pada terminal motor dan kencangkan mur dengan erat.
17. Pasang rubber cap (topi karet) dengan aman di atas terminal motor.
18. Pasang body cover
4.4 Cara Mengatasi Gangguan
1. Motor starter berputar terlalu lambat.
Kemungkinan penyebab:
- Berat jenis air Accu kurang (atau accu mati).
- Terminal Accu kurang kontak (positif maupun negatif).
- Kabel motor starter kurang kontak.
- Terjadi kelainan pada motor starter.
2. Magnetik starter berfungsi, tetapi mesin tidak mau berputar.
Kemungkinan penyebab:
- Adanya masalah pada mesin, terutama pada bagian poros engkol.
- Tetapi kelainan pada sistim starter pinion.
3. Motor starter berputar, akan tetapi mesin tidak berputar.
Kemungkinan penyebab
- Terjadi kelainan pada sistim starter clucth.
- Kerusakan atau kelainan starter pinion.
4. Motor starter tidak berputar.
Periksa magnetik starter, apabila magnetik starter:
a. Tidak berbunyi ‘klik’ maka :
o Periksa kondisi sambungan kabel magnetic stater dan kabel massa
o Apabila keduanya dalam kondisi tidak baik maka terjadi kerusakan pada magnetic stater atau terjadi hubung singkat pada wire hearness
o Apabila kerja magnetic stater dalam kondisi normal maka ada kemungkinan sambungan pada konektor kurang baik.
b. Berbunyi ‘klik’ maka
o Periksa hubungan kabel positif motor stater dengan accu
o Apabila motor stater berputar maka terjadi kerusakan pada magnetic stater atau hubungan kabel kurang baik.
o Apabila motor stater tidak berputar maka telah terjadi kerusakan pada motor stater
Tidak ada komentar:
Posting Komentar